PROSES BAMBU CENDANI
Sudah sangat lama tidak menulis blog bukan berarti hobi sudah berganti... tetapi karena kesibukan menjadi sangat jarang menulis tentang dunia mancing. semoga sehat selalu dan diberikan keselamatan bagi para pembaca ditengah pandemi yang semakin menakutkan pada bulan juni-juli ini jaga kesehatan dengan menggunakan protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Bambu cendani siapa yang tak mengenal bambu ini merupakan bahan joran primadona di pulau jawa, dan sudah digunakan selama ratusan tahun oleh neneng moyang kita salah satunya untuk peralatan mancing. bahan joran ini terbagi menjadi dua yang pertama hanya sebagai handle atau gagang, yang kedua adalah menggunakan full cendani atau lajur. cendani hanya untuk gagang mayoritas digunakan di jawa tengah, yogyakarta dan jawa timur sedangkan untuk cendani lajur mayoritas digunakan di Jawa Barat, tetapi di luar pulau jawapun banyak yang menggunakan joran ini tapi tak sebanyak dipulau jawa.
Langsung saja ke tema tulisan kali ini yaitu pemprosesan bambu cendani, bambu cendani disamping kuat juga memiliki warna yang artistik yang sangat indah ada putih, kuning, gading, coklat tua bahkan sampai hitam. kalau dipasaran semakin gelap warnanya dan dengan motif ruas unik tentunya sangat mahal harganya dari puluhan ribu sampai ratusan ribu hanya untuk sebuah gagang joran cendani. nah... pertanyaannya bagaimana cara memprosesnya sampai warnanya menjadi seperti itu, ada banyak cara tetapi hanya beberapa yang saya akan tulis yang saya pernah mencobanya.
1. Merendam dengan minyak
Pemprosesan dengan merendam dengan minyak masih banyak yang menggunakannya sampai saat ini dalam hal ini dengan menggunakan minyak goreng bekas atau jelantah, kelebihannya pengolahaan ini adalah joran menjadi sangat kuat, warna sangat bagus coklat tua tergantung lama perendamannya, kelemahannya adalah waktu yang dibutuhkan samgat lama antara 1- 2 tahun untuk mendapatkan warna yang diinginkan proses perendamannya sebagai berikut.
cendani yang akan direndam harus dipastikan sudah tua, karena kalau muda percuma direndam karena bambu akan menciut dan mengecil dah bahkan rapuh setelah direndam minyak, bagi yang belum bisam membedakan cendani muda dan tua cukup pukulkan saja pangkal cendaninya kalau bunyinya nyaring pertanda tua kalau bunyinya kedap berati muda... memang membutuhkan kepekaan dan jam tayang yang lama...
jemur cendani diterik matahari kurang lebih 7 hari biarkan warnanya dari hijau menjadi hijau kekuning kuningan tujuannya mengurangi kadar air dalam batang cendaninya dimana kadar airnya nanti akan diganti minyak saat direndam
Siapkan wadah sesuai dengan kebutuhan dan banyakknya bahan yang akan direndam, kalau gagang joran biasanya menggunakan drum bekas, ember besar yang membutuhkan dimensi tinggi 80 cm dan diameter menyesuaikan kalau banyak wadahnya diameternya yang lebih besar, untuk bambu cendani lajur karena menggunakan dimensi tinggi biasanya menggunakan pipa paralon / pvc yang tebal diameter 10" atau 25 cm tinggi 180 cm atau membuat bak dari kotak kayu atau bahan lainnya yang anti air ukuran 30 x 40 x 180 cm.
masukan bambu cendani lalu kita rendam selama 3-4 minggu dengan menggunakan minyak jelantah setelah 4 minggu kita angkat dan kita tiriskan selama 1 hari tetapi jangan dijemur fungsinya yang pertama adalah agar daya serap minyak lebih cepat saat direndam lagi, sedangkan yang kedua kita bisa melihat dan memastikan bambu yang muda dan yang tua kalau ditemukan bambu yang masih muda kita ambil dan tidak direndam lagi karena sia-sia. setelah ditiriskan kita rendam lagi selama 1-2 tahun tergantung warna yang sudah kita inginkan semakin lama warna akan semakin gelap coklat tua bahkan hitam jadi jangan salah bambu yang direndam dengan minyak 2-3 tahun harganya kadang ga masuk akal karena memang prosesnya lama.
bersambung.... salam angler
Comments
Post a Comment